Monday 29 April 2013

Penyebaran Virus Melalui Jejaring Sosial

Penyebaran virus dengan sengaja, ini adalah salah satu jenis kasus cyber crime yang terjadi pada bulan Juli 2009. Twitter (salah satu jejaring social yang sedang naik pamor di masyakarat belakangan ini) kembali menjadi media infeksi modifikasi New Koobface. Koobface adalah multi-platform worm komputer yang pengguna awalnya ditargetkan dari email pengguna situs jaringan sosial seperti Facebook, MySpace, hi5, Bebo, Friendster dan Twitter. Koobface dirancang untuk menginfeksi Microsoft Windows dan Mac OS X, tetapi juga bekerja di Linux. Worm ini mampu membajak akun jejaring sosial anda dan menularkan virus melalui postingannya, dan menjangkiti semua follower. Semua kasus ini hanya sebagian dari sekian banyak kasus penyebaran malware di seantero jejaring social. 


Twitter tak kalah jadi target, pada Agustus 2009 diserang oleh penjahat cyber yang mengiklankan video erotis. Ketika pengguna mengkliknya, maka otomatis mendownload Trojan-Downloader.Win32.Banload.sco.


Infeksi khas Koobface biasanya dimulai dengan spam yang dikirim melalui Facebook, Twitter, MySpace, atau situs jejaring sosial lainnya yang berisi pesan menarik dengan link ke sebuah "video".
Contoh spam Koobface melalui Twitter
Contoh Spam Koobface Melalui Facebook
Contoh Spam Koobface Melalui MySpace
Koobface juga dapat mengirim pesan ke inbox teman jejaring sosial milik pengguna.
Contoh Spam Koobface Melalui Inbox MySpace
Mengklik link tersebut akan mengarahkan pengguna ke sebuah website yang dirancang untuk meniru YouTube (tapi sebenarnya bernama YuoTube), yang meminta pengguna untuk menginstal file executable (EXE.) untuk dapat menonton video tersebut.
Contoh Situs Peniru Youtube (Yuotube)
Modus serangannya adalah selain menginfeksi virus, akun yang bersangkutan bahkan si pemiliknya terkena imbas. Karena si pelaku mampu mencuri nama dan password pengguna, lalu menyebarkan pesan palsu yang mampu merugikan orang lain, seperti permintaan transfer uang.

Untuk penyelesaian kasus ini, Tim keamanan dari beberapa jaringan sosial contohnya Twitter, sudah membuang infeksi tersebut. Tapi perihal hukuman yang diberikan kepada penyebar virusnya belum ada kepastian hukum. Sedangkan untuk pengguna, untuk menghindari kasus seperti ini, disarankan untuk tidak mengklik sembarang link apabila pengguna tidak mengetahui asal-usul link tersebut.

No comments:

Post a Comment